Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berjanji akan mempublikasikan penyusunan dan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta, bila ia menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

"Kalau saya enggak apa-apa, saya bersedia untuk dibuka sampai satuan tiga," kata Pramono di Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dikutip Jumat (22/11/2024).

Dia tak menampik bahwa rincian penggunaan anggaran dalam APBD bila diungkap secara rinci ke publik akan menimbulkan polemik dan kecurigaan.

Kendati begitu, Pramono menekankan, pengungkapan penggunaan anggaran tetap harus diterapkan demi mewujudkan transparansi.

"Yang penting meski riuh di depan, tapi bermanfaat untuk jangka panjang," ucap dia.

Sebagai informasi, sistem penganggaran dan penggunaan APBD DKI awalnya memang dipublikasikan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, Ahok membuka rincian APBD ke publik agar masyarakat bisa ikut memantau penggunaan anggaran oleh Pemprov DKI, melalui sistem e-budgeting pada situs apbd.jakarta.go.id.

Namun, akses sistem e-budgeting itu kemudian ditutup Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan.

Ditutupnya akses e-budgeting itu bermula adanya polemik ketika penyusunan APBD tahun anggaran 2020. DPRD menemukan adanya kejanggalan terkait pengajuan belanja APBD tahun anggaran 2020, misalnya lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar serta bolpoin hingga Rp124 miliar.

Anies sempat berdalih adanya kesalahan input dalam sistem e-budgeting yang digagas era Ahok usai temuan janggal tersebut tersebar ke publik.

Sejak polemik itulah, Anies memutuskan untuk menutup akses e-budgeting yang mencantumkan penganggaran detail untuk sementara dengan alasan penyempurnaan sistem. Namun hingga kini, e-budgeting hingga satuan ketiga masih belum dibuka untuk umum.